Rabu, 28 April 2010

Jangan sepelekan kesemutan


Lama duduk bersila atau saat sedang asyik membaca ketika bangkit tiba-tiba anda merasa kaki kesemutan,refleks anda akan langsung memijat-mijat kaki tersebut untuk mengurangi kesemutan itu. Hampir semua orang mengalami kesemutan atau kebas.Kalau sudah kesemutan,biasanya akan terasa kebal,ngilu,walau akan berangsur-angsur hilang jika kita menggerak-gerakkan bagian tubuh yang kesemutan tersebut.

Banyak orang yang menyepelekan gejala kesemutan ini. Mungkin karena gejalanya yang kadang datang,lebih banyak tidak,mudah datang mudah pula hilang. Namun kesemutan perlu diwaspadai jika terjadi di satu bagian tubuh kemudian menjalar ke bagian tubuh lain di sekitarnya,dan kemudian memperburuk fungsi-fungsi tubuh lainnya. Bisa jadi itu adala manifestasi tumor di bagian depan otak. Sebuah penyakit amat serius dengan gejala awal sepele.

Kesemutan bisa menjadi gejala yang membutuhkan penanganan serius jika disertai beberapa keluhan lain. Kesemutan dapat disertai atau diikuti berbagai gejala lain,misalnya kejang-kejang,muntah,sakit kepala,gangguan penglihatan dan pendengaran. Kesemutan dalam istilah kedokteran disebut sebagai parestesi yang berarti sensitif pada permukaan tubuh tertentu yang tidak dibangkitkan oleh perangsangan khusus dari dunia luar.

Parestesi sendiri maknanya luas dari kesemutan,seperti rasa dingin atau panas setempat,rasa dirambati sesuatu juga masuk dalam kategori parestesi.

Mengapa kita kesemutan? Parestesi atau kesemutan ini timbul bila terjadi iritasi pada serabut saraf. Serabut-serabut saraf yang membawa sensasi kesemutan dikenal sebagai serabut saraf sensorik. Tidak hanya kesemutan,saraf sensorik juga menyampaikan sensasi lain seperti raba,panas,dingin,nyeri,tekan,getar, dan rasa posisi. Kesemutan juga bisa terjadi karena metabolisme. Contohnya seperti pada penderita diabetes,di mana dapat terjadi mikroangiopati (kekurangan makanan pada saraf),sehingga pembuluh darah dan perifer mengalami gangguan,konsumsi minuman beralkohol,dan merokok. Akibatnya akan timbul kesemutan,kebas,atau keram. Tidak hanya itu,gangguan pembuluh darah pada beberapa penyakit dengan atherosclerosis atau penyempitan pembuluh darah yang akan memicu terjadinya kesemutan. Hal ini dikarenakan kekurangan asupan makanan di daerah yang dialiri pembuluh darah yang terganggu tersebut. Selain itu,kekurangan asupan nutrisi,khususnya vitamin-vitamin neurotopik juga mengambil peran cukup penting yang tidak boleh diabaikan. Kesemutan dapat saja berkaitan dengan timbulnya atau awal dari berbagai penyakit,seperti diabetes mellitus,dimana penderita kesemutan merupakan gejala adanya kerusakan pada pembuluh darah. Akibatnya,darah yang mengalir diujung-ujung saraf akan berkurang. Kesemutan dapat menjadi tanda adanya stroke ringan.

Biasanya disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah di otak yang mengakibatkan kerusakan saraf setempat. Selain kesemutan,gejala lain yang muncul adalah rasa kebas separuh badan,buta sebelah mata,sukar bicara,pusing serta penglihatan kabur.

Penyakit jantung,rematik cytomegalovirus,dan penyakit lainnya juga bisa terkait. Sehingga jangan pernah sepelekan kesemutan yang anda rasakan. Jika kesemutan kerap terjadi setiap saat segera periksakan,karena kesemutan dapat menjadi awal dari berbagai penyakit.

Sebuah terapi herbal yang telah terbukti mampu melawan dan menyembuhkan berbagai gangguan kesehatan yang berkaitan dengan gangguan peredaran darah pada pembuluh darah adalah dengan mengkonsumsi jus buah noni,Jus Tahitian Noni.
Dapat digunakan dalam kondisi apapun misalnya bayi, anak-anak, dewasa, wanita hamil dan sebagainya tanpa efek samping tanpa ada overdosis.
Terapi biasa ( Menjaga Kesehatan Mencegah Kanker Menghlangkan Efek Radikal Bebas dll)
Diminum setiap 2x sehari (1 jam sebelum makan). Dianjurkan meminum @ 60cc untuk dewasa, anak 5-10 tahun cukup ½ nya, anak dibawah 5 tahun ¼ nya.

Cara Minum

Kulum 15 detik dimulut bagian bawah lidah sebelum ditelan, untuk merangsang kelenjar pituitary dan pineal dibawah otak untuk produksi Serotonin & Melatonin yang mengatur pola tidur, mood, pubertas, siklus ovarian, meningkatkan kelenjar thyroid, kelenjar thymus, pankreas, dan hormon seksual.

0 comments:

Posting Komentar