Jumat, 23 April 2010

BIMBINGAN SEX UNTUK REMAJA

Menurut Psikolog, Alva Handayani, dorongan seksual yang berbentuk energi itu menimbulkan kebutuhan akan media penyaluran. “Dorongan seks yang tinggi dengan kondisi emosi labil menyebabkan ketidakseimbangan remaja itu. Cara mereka berpacaran pun akan menjadi media penyaluran,” tutur Alva kepada “PRLM”, Sabtu (17/4).

Alva menambahkan, hal ini tidak lepas dari peran media televisi, video, dan internet yang disalahgunakan oleh para remaja. “Orangtua kan tidak tahu apa yang dilakukan anaknya ketika di warnet. Selain itu, tidak semua warnet memasang proteksi pada sistem operasional komputernya,” ujarnya.

Khususnya di kota-kota besar, lanjut Alva, para remaja dimudahkan untuk mendapat akses yang menuju ke arah negatif. Beberapa penjual Digital Versatile Disc (DVD) misalnya, dengan mudah menjual film-film porno. “Remaja seakan diuji oleh suasana dan lingkungan yang dapat mempengaruhi jiwanya. Perlu ada sisi kendali atau self control dari diri masing-masing,” katanya.

Kendati demikian, kata Alva, ada beberapa faktor yang dapat mencegah anak atau remaja agar tidak terlibat pergaulan bebas ataupun melakukan hubungan seks pada usia dini. “Salah satunya adalah bekal pengetahuan dari orangtuanya,” katanya. Ia mengakui, pernyataan itu memang terdengar klise, tetapi pada kenyataannya orangtua sangat berpengaruh pada perkembangan anaknya.

Lebih lanjut Alva mengatakan, aktivitas seks anak pada usia dini harus dicegah melalui peran aktif orangtua dengan cara mengajak diskusi secara terbuka tentang risiko perbuatan tersebut. "Orangtua hendaknya membekali anak remajanya dengan pengetahuan dan fakta mengenai risiko melakukan hubungan seks pada usia dini," katanya.

Selain itu, kata dia, orangtua hendaknya memberi pengertian kepada anaknya bagaimana bersikap dan berperilaku yang baik. "Jangan hanya sampaikan kepada anak tentang apa yang tidak boleh dilakukan, karena hal itu dapat merangsang pikiran si anak untuk mencari tahu tentang apa yang sebenarnya dilarang oleh orangtuanya," katanya.

Keterlibatan orangtua secara aktif itu diharapkan dapat membantu remaja untuk keluar dari masalah dalam pergaulan bebas mereka, khususnya risiko yang dialami akibat melakukan hubungan seks pada usia dini. (CA-07/kur).

0 comments:

Posting Komentar